Sabtu, 23 Juli 2011

Hukum Tertawa Dalam Islam

       
Tertawa Dalam Islam
assalamualaikum..
Allah telah menciptakan tertawa, sebagaimana firmanNya:

وَأَنه ُُهوَ أَضحكَ وَأَبكى


"Dialah dzat Allah yang menciptakan tertawa dan menangis"
Memperbanyak ketawa adalah sifat tercela sebagaimana sabda Nabi:

وَالَّذِي نَفْسِي ِبيَدِهِ لَوْتَعْلَمُوْنَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيْلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيْرًا

"Demi Dzat yang diriku berada di tanganNya seandainya kalian mengetahui seperti apa yang aku ketahui, niscaya kalian pasti akan sedikit tertawa dan banyak menangis ".

Jika ia berupa senyuman maka diperbolehkan menurut kesepekatan para ulama bahkan hal itu pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menganjurkannya sebagaimana terdapat dalam hadits Abdullah bin al Harits yang mengatakan, ”Tertawanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hanya sekedar senyum." (HR. Tirmidzi) Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Senyummu kepada saudaramu merupakan sedekah.” (HR. Tirmidzi).
           Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Jangan sering tertawa karena seringnya tertawa itu mematikan hati." Tsabit al Bananiy mengatakan, ”Tertawanya seorang mukmin adalah bagian dari kelalaiannya yaitu kelalaian terhadap perkara akherat dan jika dirinya tidak lalai maka tidaklah ia tertawa.”
  
             Terkadang tertawa menyebabkan kekufuran apabila tertawanya untuk mengejek apa-apa yang diturunkan Allah atau sunnah Rasulullah.
·      Tidak diperbolehkan berbohong untuk ditertawakan oleh orang lain, hal ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah:

وَيْلٌ لِلَّذِي يُحَدِّثُ فَيَكْذِبَ لِيَضْحَكَ بِهِ اْلقَوْمُ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ

"Celaka bagi orang yang berkata kemudian berbohong supaya orang-orang tertawa, maka celaka baginya, maka celaka baginya".
Bercanda adalah perkataan yang dimaksudkan untuk melapangkan dada, dan tidak sampai menyakiti, bila menyakiti maka berubah menjadi mengejek.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang yang bersenda gurau:
  • Hendaknya senda gurau dilakukan pada waktunya yang sesuai.
  • Tidak tenggelam dan terlewat batas
  • Tidak berbicara dengan perkataan yang buruk.
  • Tidak bersenda gurau dengan memperolok-olok agama.
  • Tidak bersenda gurau dengan orang-orang yang bodoh.
  • Hendaknya menjaga perasaaan orang lain.
  • Bersanda gurau dengan orang yang lebih tua dan alim dengan sesuatu yang pantas.
  • Tidak terbuai sampai tertawa terbahak-bahak.
  • Tidak memudharatkan diri sendiri
        
        Kita ketahui bahwa banyak tertawa dapat menumpulkan hati. Dan Bahaya yang dapat menimpa setelah hati tumpul adalah hilangnya kepekaan terhadap masalah-masalah yang mendasar, hakiki. Kita lalu lebih melihat kepentingan diri sendiri ketimbang hak orang lain yang justru menjadi kewajiban kita. Seiring dengan itu, anggapan kita yang bertalian dengan dosa dan maksiat menjadi lebih longgar. Kita cenderung melecehkan dosa, memandang enteng dosa besar karena sudah umum dilakukan orang. Dosa kecil sudah di masukkan dalam lajur “mubah” karena sudah “membudaya”; dan pada gilirannya kita merasa lucu terhadap orang yang sibuk dengan ibadah dan soal-soal keakhiratan. Sifat-sifat burukpun ber lomba memasuki hati, pikiran dan setiap celah dan ruang dalam batin kita. Kita jadi egois, pongah , serakah, dan pendengki. Dan ketika itulah mata batin kita buta, tidak lagi dapat menatap keindahan kehidupan rohaniyah yang indah kemilau itu. 
         
          Maka dari itu janganlah terlalu banyak tertawa agar kita terhindar dari hal-hal tersebut. Dan jangan juga tertawa hingga menimbulakan ketidaksukaan orang lain terhadap tertawa kita. hindari tertawa yang dapat menimbulkan permusuhan atau perkelahian. Sedikit tertawa dan banyaklah Menagis.

Wassalamualaikum..

Kamis, 21 Juli 2011

1. Berdzikir Kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala

        Assalamualaikum
               Wahai saudara-saudara seiman dan seakidah, jagalah rangkaian dzikir yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam sebagai bekal untuk anda. banyak ayat Al-Qur'an dan hadits yang menunjukkan keutamaan berdzikir dan anjuran untuk berdzikir kepadanya, adapun  firman Allah subhaanahu wa Ta'ala yang menyebutka keutamaan berdzikir dan anjuran untuk berdzikir kepadanya adalah sebagai berikut:
- "Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-  banyaknya." (Al-Ahzab : 41)
- "Dan bertasbihlahkepada-Nya di waktu pagi dan petang." (Al-Ahzab : 42)
- "Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada Orang-orang yang beriman." (Al-Ahzab : 43)
Di firmankan dalam surah Al-Ahzab : 35 yang berbunyi :
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ
وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْمَغْفِرَةً وَأَجْرًا
 Artinya :
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”

      Sedangkan di antara hadist Rasulullah shallallahu alaihi wa salam  yang menunjukkan keutamaan dzikir dan anjuran untuk berdzikur kepada Allah Subhaanahu wa ta'ala adalah sebagai berikut :
- "Al-Mutafarridun telah mendahuli (masuk surga). "para sahabat bertanya, "Siapakah Al-Mutafarridun itu, Wahai Rasulullah?" Rasul menjawab, "Mereka adalah Laki-laki dan perempuan yang senantiasa banyak menyebut nama Allah.
- "Tidak ada suatu amalan yang dapat menyelamatkan manusia dari siksa Allah melebihi Berdzikir kepada Allah."

        Syaikhul Islam, Ibnu Taimiyah berkata, "Dzikir, bagi hati bagaikan air bagi ikan. Maka, bagaimanakah kondisi ikan ketika berpisah dengan air?"

       Saudara ku seiman dan seakidah, itulah sedikit keutaman berdzikir kepada Allah subhaanahu wa Ta'ala hendaknya kita senantiasa berdzikir kepada Allah Subhaanahu wa Ta'ala. Agar kita senantiasa selalu mengingat Allah Subhaanahu wa Ta'ala dimana pun kita berada.
               Wassalamualaikum
Powered By Blogger